Kendi Jenever adalah botol dipergunakan semasa Kesultanan Riau-Lingga di Pulau Batam. Kendi tersebut baru dipajang di Museum Raja Ali Haji Batam.

Botol ini ditemukan sekitar tahun 2018 oleh salah satu warga Pulau Karas bernama Rustam Kungfu. Kemudian, botol ini biasanya selalu dijumpai pada bekas bangunan Belanda yang ada terutama pada masa Kolonial Belanda.

Terbuat dari bahan tembikar tanah dan glasir yang dikenal oleh masyarakat Belanda sebagai Kendi Jeniver yang digunakan sebagai wadah air minum anggur yang difermentasi sehingga menjadi air anggur (Tuak).

Ciri-ciri kendi Jenever berwarna coklat muda dengan kondisi warna yang sudah rusak, berbentuk bulat, tidak memiliki telinga dan kapasitas isi botol 1 liter.

Baca juga: Bus Kayu Kabupaten Karimun

Kendi-Jenever

Kendi Jenever [disparbatam]

Botol berdimensi 29.5 cm dengan diameter 9.5 cm buatan Belanda sekitar tahun 1860-1880 ini bertuliskan Hulstkamp & Zoon & Molyn Rotterdam.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Batam, Senny Thirtywani dalam laporannya menyebutkan hingga saat ini museum Batam telah memiliki 78 koleksi.

“Kami akan terus berupaya menambah benda-benda koleksi sehingga terajut utuh sejarah Kota Batam,” sebutnya.

Adapun tujuan digelarnya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan jumlah pengunjung Museum Batam Raja Ali Haji serta mengenalkan museum Batam kepada masyarakat secara nasional maupun internasional khususnya kepada generasi muda.

“Sejak Januari 2022 hingga bulan September 2022 lalu, jumlah kunjungan Museum Batam sebanyak 4.185,” paparnya.

Kini, Kendi Jenever menjadi barang bersejarah di museum Batam. Penasaran? Kamu bisa berkunjung ke Taman Engku Putri tempat di mana museum itu berdiri.

About the Author

mer

Founder

Simple

View All Articles