Rohana Kudus adalah jurnalis perempuan pertama di Indonesia. Dia pernah memimpin surat kabar Perempuan Bergerak di Medan, menjadi redaktur surat kabar Radio yang diterbitkan Tionghoa-Melayu di Padang dan surat kabar Cahaya Sumatera.
Seniberjalan.com– Koto Gadang, sebuah nagari yang indah. Terletak di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Negeri yang sejuk yang disuguhkan dengan pemandangan gunung Singgalang dan Merapi.
Dari daerah ini banyak terlahir pejuang dan cendikiawan Indonesia terdahulu. Seperti KH Agus Salim, Sultan Shahrir, Emil Salim dan jurnalis perempuan pertama di Indonesia, Rohana Kudus.
Meskipun sudah tiada, rumah kelahiran dari para perjuang tersebut ternyata masih di jaga. Rumah-rumah itu juga sering dikunjungi oleh banyak orang. Baik pengunjung dalam dan luar negeri.
Kami memilih berkunjung ke rumah KH. Agus Salim. Sayangnya, tidak beruntung karena sampai terlalu sore rumah KH. Agus Salim. Sehingga, rumahnya ditutup untuk pengunjung. Seniberjalan.com memilih mencari rumah kelahiran Rohana Kudus. Bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
Rumah Rohana Kudus tidak begitu besar. Ada sedikit halaman di depan. Dari arsitekturnya masih mempertahankan gaya lama. Sederhana dan kaku.
Lagi-lagi tidak bisa masuk, karena dipagar dan dikunci. Ada seorang laki-laki yang bisa dijadikan sumber untuk bertanya. Pak Dasril. Masih ada hubungan keluarga dengan Rohana.
Dasril termasuk orang yang menjaga rumah itu. Mungkin di kampung halamannya Sumatera Barat Rohana Kudus tidak begitu dikenal. Tetapi, di luar Sumatra Barat dia dikenal. Pejuang perempuan ini lahir lahir di Koto Gadang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada 20 Desember 1884. Dia hidup pada masa yang sama dengan RA Kartini.
” Dia tidak lama tinggal di sini lebih banyak di luar seperti di Jakarta,” kata dia.
Rohana Kudus adalah jurnalis perempuan pertama di Indonesia. Dia pernah memimpin surat kabar Perempuan Bergerak di Medan, menjadi redaktur surat kabar Radio yang diterbitkan Tionghoa-Melayu di Padang dan surat kabar Cahaya Sumatera.
Selama hidup, Ia aktif menulis dan memperjuangkan hak kaum hawa. Pada akhirnya dia berhasil menerbitkan surat kabar perempuan “Sunting Melayu” pada 10 Juli 1912, dimana pemimpin redaksi, redaktur dan penulisnya semuanya adalah perempuan.
Kilas balik silsilah keluarga, sebenarnya Ia adalah kakak tiri dari Soetan Sjahrir, Perdana Menteri Indonesia yang pertama dan juga bibi dari penyair Chairil Anwar. Ia juga merupakan sepupu dari KH Agus Salim.
baca juga: IndonesiArt Foundation Gelar Proyek Pameran
Tak jauh dari rumah kelahirannya, Dasril menunjukkan satu bangunan lagi peninggalan Rohana Kudus. Kebetulan gedung itu masih di pakai. Itulah rumah Kerajinan Amai Setia yang didirikan Rohana Kudus. Sekolah keterampilan khusus untuk perempuan seperti menyulam, menjahit, merenda dan merajut.
Kerajinan Amai Setia didirikan olehnya tahun 1915. Rumah tersebut berada di tepi jalan utama Koto Gadang. Di dalamnya terdapat hasil sulaman dan hiasan perak khas Koto Gadang.
Rohana Kudus menghabiskan 88 tahun umurnya dengan beragam kegiatan pada pendidikan, jurnalistik, bisnis dan bahkan politik.
Dia pernah mendapat perhargaan sebagai Jurnalis Perempuan pertama Indonesia pada hari Pers ke 3 tahun 1974 dan Perintis Pers Indonesia dari Menteri Penerangan Harmoko.
©mero