seniberjalan.com—Vihara Ksitigarbha Bodhisattva atau banyak orang menyebut sebagai Vihara 1000 Patung sudah di buka untuk umum. Vihara yang berjarak 14 Km dari Tanjungpinang, Kepri ini sebelumnya memang tidak dibuka untuk umum. Alasannya sebelumnya hanya di bangun untuk tempat beribadah umat buddha saja.
Melihat daya tariknya, maka tempat ini, kini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah. Sekitar beberapa minggu lalu atau bersamaan dengan perayaan imlek tahun ini, Vihara 1000 Patung di buka sebagai destinasi wisata baru kota Tanjungpinang. Spontan, pengunjung banyak berdatangan setelah sebelumnya dilakukan banyak renovasi di vihara tersebut.
Vihara 1000 patung berada diketinggian atau di bangun di atas bukit. Bangunannya cukup luas. Daya tarik vihara ini terletak pada nuansa bangunan bergaya Tiongkok. Pada saat masuk, kita akan disambut oleh patung raksasa dengan tinggi beberapa meter. Pengunjung pun banyak berfoto di depan patung ini.
Pengelola juga membangun gate atau pintu masuk cukup tinggi. Masih dengan gaya gerbang tiongkok, berwarna abu-abu dan dengan lorong di tengah.
Jika terus berjalan ke dalam, Anda akan langsung menemukan stage 1000 patung. Posisi sedereran patung ini tepat berseberangan dengan gate pintu masuk. Jadi dengan gampang menemukannya.
Sekilas, kita akan terkesima mengamati satu persatu bentuk ekpresi wajah di setiap patung itu karena berekpresi berbeda-beda. Seperti wajah sedih, gembira hingga muka konyol. Kabarnya patung-patung tersebut adalah patung para biksu ada juga yang menyebut sebagai arahat atau orang suci (buddha) yang benar-benar hidup di jaman dulu.
Sebenarnya jumlah patung-patung ini belum mencapai 1000, hanya sekitar setengahnya saja. Namun, karena tampak banyak disebut seperti itu. Vihara 1000 patung di bangun sekitar tahun 2008. Pemiliknya adalah seorang warga Singapura yang menyumbangkan tanah sebagai tempat ibadah umat Buddha di Tanjungpinang. Kabarnya patung-patung dan material batu yang digunakan untuk membangun vihara langsung didatangkan dari Tiongkok.
Setelah di buka, ternyata tempat ini mampu menarik wisatawan datang ke Tanjungpinang, baik lokal maupun mancanegara. Banyak pengunjung yang datang meskipun hanya mengabadikan momen di vihara bergaya Tiongkok tersebut. Vihara di buka setiap hari keculai pada hari Rabu (hari sembahyang), jam berkunjung pukul 09.00-17.00 WIB. Masuk ke vihara tidak dipungut biaya kecuali biaya parkir kendaraan.
Akses
Untuk mencari lokasi vihara, masuklah melalui Simpang Jl. Asia Afrika Km 14, Tanjungpinang. Bisa dicapai dengan kendaraan pribadi atau sewaan dengan durasi sekitar 20 menit sampai tujuan dari Tanjungpinang. Bila dari Batam, pengunjung tinggal naik terminal ferry dipelabuhan Punggur jalur Batam-Tanjungpinang.
Apakah vihara ini menyediakan tempat utk bermalam ?
setahu saya tidak ada, hanya sebagai tempat ibadah saja.
ih kerennyaaaaaa…. kemaren pas ke Bintan masi ditutup. aku pengen kesana lagi T.T
ayo kebintan lagi mba:D