Bicara soal pantai di Batam, masalahnya hampir sama: pengelolaan seadanya, penataan minim, dan sampah yang sering berserakan.
Padahal, meski tak sebening pantai-pantai di Bintan atau Anambas, jika kebersihan terjaga dan fasilitas tertata rapi, orang pasti tetap datang.
Warga Batam dikenal mudah terhibur dengan hal sederhana, pantai yang bersih dan apa adanya sudah cukup.
Pantai Tanjungpinggir Batam atau persisnya di Sekupang jadi contoh nyata. Potensinya besar, tapi kurang dirawat.
Sampah kerap terlihat, dan fasilitas seadanya. Padahal, area ini menyimpan pesona yang tidak biasa.
Rumput bekas resort era 1986 masih terawat, deretan pohon kelapa memberi suasana tropis, dan hamparan pasirnya cukup luas untuk sekadar berjalan santai atau berenang.
Baca juga: Sup Ikan Batam, di Mana yang Paling Enak?
Keunggulan Tanjungpinggir ada pada pemandangan di depannya, gedung-gedung pencakar langit Singapura berdiri megah, hanya dipisahkan laut.
Datang pagi hari, suasananya syahdu. Banyak pengunjung memilih berkemah untuk menikmati malam dengan latar cahaya negeri tetangga.
Saat akhir pekan, suasana semakin ramai. Warga datang untuk piknik sederhana, membentang tikar, membawa bekal, dan duduk menikmati angin laut.
Meski ombaknya cenderung tenang, pengunjung tetap perlu waspada. Arus bawah laut bisa tiba-tiba kuat, dan batu karang runcing kerap tersembunyi di dasar perairan.
Baca juga: Destinasi Favorit Warga Singapura di Batam
Harga Tiket Masuk Pantai Tanjungpinggir
Masuk ke Pantai Tanjungpinggir terbilang murah: Rp10.000 di hari biasa, Rp15.000 saat akhir pekan.
Fasilitas
Fasilitas masih terbatas. Ada warung kecil yang menjual makanan ringan, tapi lebih baik membawa bekal sendiri.
Toilet tersedia, tapi kondisinya seadanya, sekadar ditutup kain sehingga kurang nyaman bagi sebagian pengunjung.
Akses
Pantai ini berada di kawasan Sekupang, bersebelahan dengan Pantai Tanjungdato dan tak jauh dari KTM Resort.
Tidak ada transportasi umum langsung menuju lokasi. Opsi terbaik adalah membawa kendaraan pribadi atau memesan ojek online.