Jalan beraspal mulai menyempit ketika kendaraan memasuki wilayah Pulau Rempang, sisi selatan Batam yang belum banyak disentuh pembangunan masif.
Hutan-hutan kecil membingkai kiri kanan jalan, melewati semak dan perkebunan warga. Menuju Pantai Tiga Putri bukan soal waktu tempuh, tapi soal kesiapan menepi sejenak dari rutinitas kota.
Butuh sekitar satu jam dari pusat Batam—42 kilometer perjalanan darat yang berakhir di sebuah belokan kecil yang ditandai satu plang.
Pantai Tiga Putri Batam tidak serta-merta langsung terlihat. Pengunjung harus berjalan kaki sebentar melewati tanah berkerikil dan rumpun pepohonan yang melindungi pantai dari pandangan luar. Tapi justru di situ daya tariknya.
Sesampainya di pantai, pemandangan terbuka perlahan: garis pantai yang memanjang, pasir putih bersih yang halus di kaki, dan air laut jernih bergradasi biru. Kalau datang saat hujan airnya sedikit keruh.
Tidak ada suara musik, tidak ada keramaian. Yang terdengar hanya desir angin dan debur ombak yang menderu.
Baca juga: Tanjungpinang, Kota Klasik yang Menyimpan Sejarah dan Cita Rasa Melayu
Suasana di Pantai Tiga Putri terasa lebih seperti halaman belakang rumah seseorang yang dirawat dengan sederhana.
Beberapa pondok dari kayu dan atap rumbia berdiri di dekat garis pohon, berfungsi sebagai tempat berteduh, disewa Rp50.000 per hari saat hari biasa. Toilet bersih, dan tersedia mushola kecil di depan pantai.
Biaya masuk ke pantai ini juga masih ramah: Rp10.000 per orang, sudah termasuk parkir kendaraan. Warung-warung kecil menjual minuman dingin dan mi instan, jadi pilihan terakhir kalau tak membawa bekal.
Pantai Tegar Putri Batam: Jauh dari Hiruk Pikuk
Jika datang di hari biasa, suasana bisa sangat lengang. Tiga Putri bukan pantai untuk mereka yang mencari keriuhan atau aktivitas laut yang ramai. Di sini tidak ada banana boat, snorkeling, atau musik pantai.
Yang ditawarkan lebih pada ruang untuk berhenti sejenak, membuka alas kaki, dan berjalan pelan menyusuri tepian pasir yang sepi.
Berenang juga memungkinkan, karena ombaknya tenang. Tapi tetap disarankan berhati-hati karena tidak ada penjaga pantai.
Baca juga: Tegar Bahari: Pantai di Ujung Pulau Galang Cocok untuk Keluarga
Ketika matahari mulai turun, cahaya sore menyentuh permukaan laut dan menciptakan warna keemasan yang memantul pelan. Momen pamungkas, jangan sampai dilewatkan.
Pantai ini bukan tanpa kekurangan. Jalur menuju lokasi belum sepenuhnya halus, dan papan arah masih minim. Tapi justru kesederhanaannya adalah nilai lebih, terutama bagi mereka yang mencari tempat yang belum terlalu ramai.
Tips Praktis ke Pantai Tiga Putri Batam:
- Bawa makanan dan minuman sendiri. Warung yang tersedia masih terbatas.
- Gunakan alas kaki yang nyaman. Jalan menuju pantai agak berbatu.
- Datang di pagi atau sore hari. Hindari panas terik tengah hari, sekaligus nikmati cahaya lembut alami.
- Siapkan uang tunai kecil. Tidak tersedia pembayaran non-tunai.
- Bawa kantong sampah sendiri. Karena belum ada sistem kebersihan yang mapan, pengunjung diharapkan bertanggung jawab atas sampah masing-masing.