Batam, Indonesia—Kalau sedang jalan-jalan di Batam, jangan lewatkan mencicipi segelas teh tarik. Minuman ini bukan cuma pengisi waktu santai di kedai kopi, tapi juga jadi bagian dari budaya sehari-hari di kota ini.

Sekilas mirip teh susu biasa, tapi teh tarik dibuat dengan cara yang unik, dituang dari gelas ke gelas hingga membentuk buih di permukaannya. Dari gerakan inilah istilah “tarik” berasal.

Di Batam, teh tarik bukan hanya minuman, tapi juga penanda lintas budaya. Letaknya yang strategis, berhadapan langsung dengan Singapura dan dekat dengan Malaysia, membuat kota ini menjadi titik temu pengaruh kuliner dari berbagai arah.

Teh Tarik dingin (seniberjalan)

Teh Tarik dingin (seniberjalan)

Teh tarik Batam pun menjelma sebagai minuman khas yang mudah ditemukan di hampir semua kedai kopi, dari yang modern hingga tradisional.

Namun teh tarik Batam punya karakter sendiri. Di kedai kopi legendaris seperti Ameng, misalnya, teh diseduh dari daun teh pekat yang memberi warna cokelat. Di beberapa tempat, sensasi rempah seperti kayu manis dan cengkeh terasa samar, menambah lapisan rasa yang unik.

Bandingkan dengan teh tarik Aceh yang sedikit lebih manis atau versi Singapura yang cenderung ringan dan tidak terlalu pekat.

Baca juga: Gurihnya Nasi Lemak Khas Batam di Kedai Kopi Ameng

Sejarah Teh Tarik

Teh tarik diyakini berasal dari komunitas Tamil Muslim yang bermigrasi dari India Selatan ke Semenanjung Malaya pada akhir abad ke-19. Mereka datang sebagai pedagang dan pekerja kontrak pada masa kolonial Inggris, membawa serta budaya kuliner mereka.

Di warung-warung kecil yang mereka buka, teh diseduh dari teh hitam pekat murah, kadang sisa ampas teh, lalu dicampur dengan susu kental manis, bahan yang mudah disimpan dalam iklim tropis.

Aksi ‘menarik’ teh dari satu teko ke teko lainnya awalnya berfungsi untuk mendinginkan minuman dan menciptakan buih halus di atasnya.

teh tarik (seniberjalan)

teh tarik (seniberjalan)

Namun lama-lama, teknik ini menjadi pertunjukan tersendiri, sebuah seni jalanan yang kini identik dengan warung mamak dan kedai kopi di Malaysia, Singapura, hingga Indonesia.

Warung mamak adalah istilah yang umum digunakan di Malaysia dan Singapura untuk menyebut kedai makan yang dikelola oleh etnis Tamil Muslim, yaitu komunitas keturunan India Selatan yang memeluk agama Islam.

Baca juga: Begini Asal Usul Mie Tarempa, Makanan Favorit Warga Batam

Harga dan Kedai Kopi

Teh tarik bisa disajikan panas maupun dingin. Di cuaca panas Batam, teh tarik dingin bisa jadi pilihan paling pas segar, manis, dan tetap terasa kuat di lidah.

Harga teh tarik di Batam cukup terjangkau. Untuk satu gelas panas atau dingin, kamu bisa merogoh kocek mulai dari Rp8.000 hingga Rp18.000 tergantung tempat dan ukuran.

Berikut beberapa tempat yang terkenal dengan sajian teh tariknya:

  • Teh Tarik Raja
    Jl. Duyung komp orchid mas blok a no 15, jodoh, Batam
  • Kedai Kopi Ameng
    Nagoya 888, Nagoya, Batam
  • Mie Tarempa Berkat
    Alamat: Ruko Grand Niaga Mas Blok A No. 78–79, Batam Center
  • Lim Kopi
    Alamat: Ruko The Summer Blok B2 No. 1–2, Batam Center
  • Morning Bakery
    Alamat: Ruko Greenland Blok D1 No. 1–6, Batam Center

Kalau kamu sedang menjelajah Batam, sempatkan mampir ke kedai-kedai kopi lokal dan rasakan langsung teh tarik versi kota ini. Siapa tahu, kamu bakal menemukan tempat favoritmu sendiri.

 

About the Author

Eliza G

Founder and Writer

Travel and Photo Enthusiast, Local Tourism Observer

View All Articles