Di atas meja sepiring nasi dagang tersaji hangat sebagai pembuka sarapan pagi. Hidangan ini bukan sekadar sajian yang kerap ditemui kedai-kedai kopi tiam di Batam, tapi dibaliknya tersimpan cerita tradisi yang hidup dalam tiap butir nasinya.
Nasi dagang adalah kuliner khas yang melekat erat dalam denyut kehidupan masyarakat Melayu di Kepulauan Riau (Kepri). Gurihnya santan yang meresap sempurna dalam beras, dipadukan dengan lauk tongkol, kadang ditambah teri dan tempe, menjadikanya santapan yang kaya rasa.
Dahulu, nasi ini adalah bekal nelayan dan pedagang yang berlayar menyusuri Selat Malaka. Kini, menjelma jadi ikon kuliner warga lokal dan kini dikenalkan sebagai makanan khas di Kepri.
Yang membuat istimewa bukan hanya rasanya. Ada filosofi sederhana, berawal saat masyarakat pesisir mengolah bahan-bahan lokal menjadi sebungkus nasi berlauk pauk ini.
Beras dimasak dengan santan kelapa, menghasilkan tekstur lembut dan rasa gurih yang khas. Ikan tongkol menjadi lauk utama, sering kali ditemani sambal tumis dan sayuran yang menyeimbangkan rasa.
Baca juga: 12 Macam Kuliner Batam yang Harus Dicicip
Dari Gelombang Sejarah ke Meja Makan
Jejak nasi dagang bisa ditelusuri jauh ke masa silam. Sejak abad ke-7, perairan Kepri adalah persimpangan jalur perdagangan dunia.
Kapal-kapal dari Cina, India, Timur Tengah, dan Eropa bersandar di pelabuhan-pelabuhan kecil. Di sinilah berbagai budaya bertemu dan menyatu, termasuk dalam hal kuliner.
Para pedagang yang hidup di atas kapal butuh makanan praktis yang tahan lama maka lahirlah nasi mirip nasi lemak ini.
Dikutip dari majalah Wonderful Kepri, menurut budayawan Batam, Samson Rambah Pasir, bahwa makanan ini bukan hanya dikenal di Kepri, tapi juga di Malaysia. Sementara di Jawa, ada nasi kucing yang mirip, meski rasanya tak sama.
“Dulu yang sarapan nasi dagang itu para pedagang atau perantau,” ungkap Samson. “Mereka tinggal sementara di pasar atau pelabuhan. Lama-kelamaan, nasi dagang jadi makanan semua kalangan.”
Nasi dagang juga mengikuti jejak migrasi masyarakat Melayu, menyebar ke berbagai wilayah dan beradaptasi dengan cita rasa lokal.
Baca juga: Sepuluh Kuliner Melayu Favorit di Batam
Makanan Ritual Adat
Lebih dari sekadar menu harian, nasi dagang punya peran khusus dalam kehidupan sosial masyarakat Melayu. Di berbagai ritual adat seperti pernikahan, khitanan, atau kenduri, nasi dagang disajikan sebagai lambang syukur dan kebersamaan. Hadir dalam momen-momen penting, yang kemudian diwariskan turun-temurun.
Cara penyajiannya pun memiliki daya tarik tersendiri. Nasi yang dibungkus daun pisang, menambah aroma dan menghadirkan kesan autentik.
Saat bungkusnya dibuka, kehangatan nasi bercampur harum santan dan daun menyambut hidung. Kini, banyak restoran dan kedai mencoba menyesuaikan diri dengan zaman. Penyajiannya dibuat lebih modern, variasi lauk ditambah seperti irisan telur, tapi unsur tradisional, daun pisang, sambal, dan tongkol, tetap dijaga.
Aku jadi inget kuliner di Bandung yang disebut Ayam SPG.
Alasannya karena yang beli rata-rata SPG di daerah situ.
Sama seperti Nasi Dagang.
Bermula karena banyaknya pedagang yang makan yaa..
Pastinya jadi terkesan simple, satset namun tetap memenuhi kebutuhan nutrisi para pedagang.
iya mbak kadang nama sebuah makan tak lepas dari historynya
Kalau udah dibungkus daun pisang, terus nasinya ada santan kelapa dan ada ikan, heemm kebayang aroma enaknya
mari cobain mbak
Wah sayang pas ke Riau beberapa tahun lalu saya tidak menemukan nasi dagang. Unik nih, kearifan lokal yang perlu dijaga kelestariannya
Saya kurang tahu apakah nasi dagang ada di Riau.
Kalau di daerahku, nasi santan itu nasi uduk. Bedanya di lauk kali ya. Apa pun itu, nasi bungkus kaya gini emang punya cerita tersendiri di tiap wilayah
Entah kenapa kalo baca filosofi dibalik makanan-makanan khas daerah tuh suka banget. Kayak bisa bayangin dulu tuh gimana kok bisa ada makanan ini makanan itu. Jadi pengen coba rasa nasi dagang. Eh tapi, kalo dicampur santan gitu bisa tahan berapa lama, ya?
Makanan nggak sekedar makanan! Ternyata ada banyak cerita dan juga sejarah di baliknya! salut banget sama kekayaan nusantara
ya setiap makanan nusantara menyimpan story yang menarik untuk diulas
Wah saya baru dengr nih. Keknya bakal jadi kuliner wajib kalau mengunjungi Batam ya
Yes mbak, jangan lupa dicoba kalo ke sini
Kalau di daerah saya nasi dagang ini namanya nasi uduk mungkin yaaa karena nasinya pakai santan jadi gurih banget. Teman nasinya juga enak yaa ada tongkol dan telur. Waah menu saraoan yang pass mantaaap…
dikit mirip mbak, cuma enggak terlalu santen
Kalo di tempatku mungkin mirip nasi kucing ya Kak. Cuma kalo nasi dagang pake ikan tongkol jadi lebih nendang rasanya.
Makin kenyang karena ada lauknya
Wah selalu unik utk dibahas kalo makanan kuliner gini yaa kakk.. Aku selalu suka dengan makanan khas begini yg didalamnya dikasih kuah2 gitu seperti nasi dagang ini..
Btw, kalo di Padang namanya nasi ramas atau nasi Padang apalagi dibungkus bawa pulang pasti banyakk hihi
Nah kalo nasi padang makan ramean ya, ini cukup buat sendiri hehe
Pengeen bgt ngerasain nasi ini. Kalau di Jogja ada namanya nasi berkat, nasi yg didampingi oseng, mie, suwiran ayam, serondeng, dan kicikan dikit. Enaak poll. Nasi dagang ini sprtinya jg ngga kalah enaak
soal pernasian aja kita banyak macam kan ya, apalagi di yogya
Namanya lucu ya, Nasi Dagang. Kaya semacam nasi ayam kalau di Semarang. Yang bikin sedap memang karena disajikan pakai daun pisang
Nasi dagang? aku kira itu salah ketik nasi padang tapi ternyata memang bukan. Hahaha..
Kuliner nusantara ini ya, banyak sekali, termasuk nasi dagang ini.
Dibalik nama Nasi dagang ternyata ada banyak jejak sejarah yang melekat bagi masyarakat lokalnya. Jadi nggak cuma soal rasa gurih atau nikmat tongkolnya. 😀
iya mbak jangan sampai salah sebut hehe
Wah baru tahu nih ada Nasi Dagang ini. Penasaran euy dengan rasanya..apakah mungkin seperti raa nasi gurih (Jawa) yg sama dimasak dg santan ya? Semoga kelak bisa mencicipi nya langsung
Iya mbak, ada kemiripan nasinya dimasak dengan santan tapi sepertinya tidak terlalu bersantan.
Kalo ke Batam wajib coba nih makanan khasnya, kalo ngetrip kemana rasanya belum lengkap kalo gak nyobain makanan khas dan beli oleh-olehnya ya….
Wajib nih mas…cobain ya
baca ini jadi bayangin pagi-pagi sarapan nasi anget dibungkus daun pisang plus sambel, tambah ikan yang giurih. huhuhu enak bangeeettt pastinya!
Enak mbak, memang nasi ini pas banget kalau disantap anget-anget
Enakk kalii pokoknya
jangan lupa coba kuliner Kepri lainnya ya