Dikenal sebagai ibukota propinsi, Tanjungpinang tak lantas dikenal banyak orang. Kebanyakan orang di luar Kepulauan Riau masih menganggap bahwa Tanjungpinang adalah Pangkalpinang. Padahal dua daerah ini berbeda daerah. Memang yang familiar adalah Pangkalpinang, Ibukota propinsi Bangka Belitung. Sedangkan, Tanjungpinang adalah ibukota Propinsi Kepulauan Riau.
Untuk menghindari kesalahpahaman tersebut, sebenarnya pemda Tanjungpinang sedang menggiatkan berbagai cara agar tanah melayu itu dikenal banyak orang. Tapi tidak sekedar mengenalkan saja agar pengunjung tak salah tujuan, pengenalan Tanjungpinang juga dilakukan untuk menunjukkan potensi daerah ini, terutama dari sektor pariwisata.
Tanjungpinang menyimpan berbagai potensi wisata, terutama wisata sejarah dan wisata budaya Melayu- Riau. Tanjungpinang menyisakan warisan budaya dan tradisi dari peninggalan kebesaran dan kejayaan kerajaan Riau pada masanya.
Bila Anda berkenan datang ke sini, bandara Raja Haji Fisabilillah telah mempermudah kunjungan dengan membuka beberapa rute langsung, diantaranya Jakarta- Tanjungpinang ( 1 jam 20 menit) dan Pekanbaru- Tanjungpinang (1 jam). Sedangkan dari Batam, membutuhkan waktu perjalanan 1 jam menggunakan kapal ferry dari Pelabuhan Punggur Batam. Untuk akses wisman, seperti dari Singapura dan Malaysia dapat ditempuh dengan jalur laut atau ferry.
Berikut beberapa destinasi wajib yang dapat Anda kunjungi di Tanjungpinang.
- Pulau Penyengat
Pulau Penyengat, satu diantara destinasi wajib yang perlu dikunjungi bila berkunjung ke Tanjungpinang. Masyarakat di sini menyebut: kalau belum ke Penyengat berarti belum ke Tanjungpinang. Pulau ini terletak di sebelah Barat Tanjungpinang, dengan luas 2 x 1 km. Hanya butuh waktu sekitar 20 menit dari Tanjungpinang, menyebrang menggunakan perahu kayu/ moda transportasi rakyat yang disebut Pompong.
Pulau Penyengat adalah situs budaya dan sejarah. Di sini ditemukan berbagai peninggalan cagar budaya sisa kejayaan kerajaan Riau. Pulau ini dikenal sebagai pulau pertahanan pada saat Raja kecil berperang melawan Tengku Sulaiman pada tahun 1719. Pulau Penyengat mulai tersohor ketika Yang Dipertuan Muda Riau IV Raja Haji membangun benteng pertahanan yang disebut Benteng Bukit Kursi.
Bangunan utama di Pulau Penyengat yang menjadi perhatian adalah Masjid Sultan Riau. Sebuah mesjid bercat kuning yang didirikan pada masa Yang Dipertuan Muda VII Raja Abdurrahman tahun 1832. Uniknya bangunan ini menurut masyarakat setempat di bangun dengan mencampurkan material putih telur. Hingga saat ini, meskipun dijadikan sebagai situs religi yang bisa dikunjungi, Mesjid Sultan Riau masih digunakan untuk menggelar ibadah.
Bila Anda berkenan berkeliling di pulau ini, ada berbagai situs budaya dan sejarah lainnya yang bisa didatangi. Untuk transportasi di Penyengat sudah tersedia becak motor yang bisa disewa Rp 30 ribu untuk dua orang. Becak motor akan membawa ke tempat-tempat sejarah lainnya seperti Istana Kantor, Gedung Mesiu, Benteng Bukit Kursi, Gedung Balai adat, makam raja-raja dan sisa bangunan Belanda.
Makam-makam yang bisa Anda kunjungi seperti Makam Raja Ali Haji (dikenal sebagai raja pencatat pertama dasar-dasar bahasa melayu), Makam Engku Putri Raja Hamidah (Permaisuri Sultan Riau III, Sultan Mahmud Syah), Makam Yang Dipertuan Muda Riau VII Raja Abdul Rahman dan lainnya.
- Sungai Carang, Jembatan Dompak
Sungai Carang disebut juga Ulu Riau atau Sungai Riau. Sungai ini sebagai saksi bisu kerajaan Melayu dan peradaban Kepri di zaman lampau. Meskipun keberadaannya hampir dilupakan secepat itu pemko Tanjungpinang mempertahankannya sebagai tapak dan jejak sejarah Melayu dengan memperkanalkan sejarahnya ke khalayak dan menjadikan sebagai destinasi wisata. Tak jarang, lokasi ini digunakan untuk menggelar event-event bahari, misalnya Festival Sungai Carang 2016.
- Vihara Patung 1000
Dikenal dengan nama vihara Ksitirabha bodhisattva. Sebagai salah satu tempat peribadatan umat buddha di Tanjungpinang. Kini, sejak di buka kembali beberapa bulan lalu setelah renovasi vihara ini berubah menjadi ikon baru di Tanjungpinang.
Apa uniknya Vihara Patung 1000? Sesuai namanya Vihara Patung 1000 memuat ratusan patung biksu yang terinspirasi dari kesucian Arahat dalam ajaran Buddhisme. Patung-patung itu memperlihat berbagai ekpresi yang mewakili sifat-sifat manusia.
Vihara yang di bangun di ketinggian bukit ini juga memiliki daya tarik pada bangunan-bangunan bernuansaTiongkok. Di pintu masuk di bangun patung raksasa dengan tinggi beberapa meter. Cukup banyak wisatawan yang tertarik datang ke tempat ini, tempatnya bersih dan terawat. Tersedia fasilitas toilet duduk. Masuk ke vihara pun tidak dipungut biaya kecuali biaya parkir. Vihara Patung 1000 hanya berjarak 20 menit dari kota Tanjungpinang. Bisa dicapai dengan kendaraan pribadi atau sewaan.
- Pemandangan Jembatan Dompak
Pulau Dompak kini mudah dijangkau setelah di bangunnya jembatan Dompak. Jembatan dengan panjang 1.5 km ini sudah di buka untuk umum meskipun masih tampak berbagai pembangunan yang harus dibenahi.
Selain keberadaannya sebagai penghubung Pulau Dompak dan Tanjungpinang, jembatan Dompak juga berubah menjadi destinasi wisata. Bila ke Tanjungpinang, tempat ini masuk ke dalam rekomendasi destinasi yang perlu dikunjungi.
Berdekatan dengan Mesjid Raya Dompak, dari ketinggian pengunjung dapat melihat keindahan pemandangan laut sekitar Dompak dan Tanjungpinang yang disandingkan dengan Jembatan Dompak di tengahnya.
- Gedung Gonggong
bila menggunakan moda transportasi laut ke Tanjungpinang, Anda akan menemukan Gedung Gonggong dengan mudah. Gedung yang didisain mirip Gonggong sebagai makanan khas Melayu ini, tak jauh dari Pelabuhan Sri Bintan Pura. Cukup berjalan kaki saja, posisinya berada di tepi laut.
Gedung Gonggong merupakan pusat informasi pariwisata atau Tourism Information Center (TIC). Fungsinya memuat segala informasi wisata kota Tanjungpinang, sebagai tempat menggelar pameran dan gedung pertemuan.
Mengapa harus gonggong? Gonggong merupakan masakan laut (seafood) menyerupai siput. Hanya ditemukan di sekitar perairan Kepri. Gonggong tidak hanya menjadi makanan khas tetapi menjadi identitas masyarakat Melayu, untuk itu dijadikanlah Gonggong sebagai presentasi kebanggaan Melayu.
Di Gedung ini Anda bisa mengetahui berbagai informasi seputar wisata Tanjungpinang. Pengunjung pun dapat bersantai di luar gedung. Ada taman-taman yang di bangun mengelilingi gedung tersebut.
Gedung Gonggong menjadi magnit yang menarik wisatawan lokal dan mancanegara. Diresmikan oleh Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya, Oktober tahun lalu.
- Vihara Tao Sa Kong
Vihara Tao Sa Kong merupakan vihara tua. Vihara ini diperkirakan sudah berumur ratusan tahun. Hal tersebut terlihat dari bentuk bangunannya yang dililit pohon beringin.
Dulu, menurut masyarakat setempat viharanya ini berlantai dua. Namun, bangunan diatasnya sudah roboh dan hanya tinggal satu ruang saja. Hingga saat ini vihara yang didirikan oleh Kapiten Cina, Chiao Chen sekitar tahun 1811 masih digunakan sebagai tempat ibadah umat tionghoa.
Vihara Tao Sa Kong berada di kelurahan Senggarang, Tanjungpinang. Berlokasi di perumahan penduduk yang didominasi warga Tionghoa.
Destinasi Lainnya di Tanjungpinang
Alam
- Pulau Los
- Pulau Terkulai
- Bukit Manuk
- Waduk Sei Timun
- Mangrove Sei Carang dll.
Budaya
- Vihara Senggarang
- Makam Daeng Marewa
- Istana Kota Lama
- Kota Piring
- Gereja Ayam dll.
Kuliner Tanjungpinang
Kuliner Tanjungpinang lebih dikenal dengan sajian menu seafoodnya, diantaranya seperti Gonggong rebus, cumi masak tinta, udang goreng, kepiting pedas dan masih banyak lagi. Beberapa restoran yang bisa anda datangi seperti
- Akau (pusat kuliner Tanjungpinang) berada di kawasan tepi laut Tanjung Pinang.
- Shangrilla Sea Food Restaurant
- Otak-otak. Untuk menemukan makanan khas Kepulauan Riau ini cukup mudah, misalnya banyak dijajakanndi sekitar pelabuhan Sri Bintan Pura. Otak-otak merupakan jajanan yang terbuat dari ikan atau isi cumi-cumi yang dihaluskan, dibumbui lalu dibungkus dalam daun kelapa.
- Gonggong. Menu satu ini juga merupakan makanan khas Melayu. Biasanya disajikan oleh restoran-restoran seafood di Tanjungpinang.
Penginapan di Tanjungpinang
Penginapan di Tanjungpinang mulai ramai di bangun, mulai penginapan kelas backpacker hingga kelas berbintang tersedia. Berikut berbagai pilihan penginapan di Tanjungpinang
Hotel
- Hotel CK
- Hotel Aston
- Hotel Comfort
- Binta Permata Beach
- Hotel Pelangi dan sebagainya