Saya pernah beberapa kali ke pulau Rempang, terutama ke Rempang Cate dan Kampung Monggak di kawasan Barelang, Batam.

Rempang Cate kebetulan menjadi titik jemput atau pelabuhan rakyat menuju Pulau Tunjuk dan Pulau Subang Mas.

Kata kawan saya yang orang sana, lewat Rempang Cate lebih dekat menuju dua pulau terindah tersebut.

Rempang Cate adalah kampung, banyak rumah masyarakat di pesisir. Saya suka suasananya sambil menyaksikanaktivitas warga.

Rempang

Lagi mendung di Rempang [seniberjalan]

Sementara, Kampung Monggak adalah kampung seorang teman. Saya pikir sudah dua kali ke kampung itu.

Yang saya ingat, waktu itu kami ingin mencari pengrajin gasing. Teman saya bilang masih ada pengrajin di sana yang masih membuat gasing dengan cara tradisional. Misal menggunakan alat pahat kayu.

Kami melihat langsung bagaimana pengrajin di kampung itu mengikis kayu sampai jadi. Kehadiran kami juga ditemani anak-anak SD yang lagi gandrung dengan permainan tradisional ini. Kami pun sempat menyaksikan kelihaian mereka bermain gasing di lapangan.

Suasana yang berkesan bagi saya, di mana masyarakatnya masih bergelut dengan berbagai aktivitas lokal, seperti ke melaut, bertani, kerajinan hingga menyaksikan anak-anak yang masih asik bermain di luaran.

 

Kemping di Kampung Pasir Panjang

pasir panjang Rempang Batam

Pasir panjang Rempang Batam [seniberjalan]

Saya tak akan pernah lupa, bagaimana warga di sana beraktivitas dengan kearifan lokal, anak-anak yang masih berbaur dengan tetangganya dan kehidupan nelayan yang tak terpisahkan dari laut.

Masuk ke kampung ini, kita dibawa pada suasana kehidupan pesisir, potret orang pinggiran yang masih menikmati hidup tanpa dikejar waktu.

Baru-baru ini selain datang ke Monggak, saya juga datang ke kampung lainnya di Rempang.

Kampung tersebut bernama Pasir Panjang. Kampung seorang teman juga. Kali ini saya dan sekelompok kawan mencoba menginap alias kemping di pesisir pantainya.

Kami benar-benar menikmati betul suasananya, sugguhan pemandangan laut, air muara yang jernih membuat kami menyatu dengan alam.

Ini adalah tempat yang tepat untuk kembali menjadi anak-anak, ya bermain dan berenang. Itulah cara untuk menyatukan diri dengan alam di kampung ini.

Suasana teduh lebih terasa saat pagi. Sambil menunggu dan berharap menyaksikan mentari di ujung laut.

Sayangnya, saat datang cuaca mendung. Namun, tetap saja kami bisa mengambil momen-momen terbaik di desa Pasir Panjang.

Saya yakin, kalau cuaca cerah pasti kami akan disuguhkan pemandangan matahari terbit yang aduhai.

rempang

Kemping di Pasir Panjang, Rempang [seniberjalan]

Bertahan meskipun terancam digusur karena PSN

Lagi mendung di Rempang [seniberjalan]

Kampung di Pulau Rempang ini cukup tenang. Saya pikir inilah kampung di Batam yang belum tergerus modernisasi. Sayangnya Rempang jadi perhatian belakangan ini karena penggusuran paksa oleh penguasa.

Termasuk kampung Monggak juga bakal digusur. Masyarakat setempat tak tinggal diam. Demi mempertahankan tanah kelahiran mereka, diserang dengan gas air mata hingga di penjara lebih baik dari pada menyerah pada oligarki.

Tanah atas nama milik pemerintah jadi dalih menggusur warga yang sudah bertahun tahun tinggal di sana. Dalih demi pembangunan dan ambisi negara untuk proyek strategis, mengapa penguasa tak lagi pro rakyat? Mengapa penguasa sana tak mencari solusi terbaik dengan pertimbangan kemanusiaan?

Jelang pemilu kasus Rempang kini mulai senyap setelah sempat viral karena perlawanan masyarakatnya.

Bagi saya Rempang harus dipertahankan sebagai kampung orang Batam atau setidaknya pemerintah membangun kampung itu untuk kebaikan hidup masyarakat setempat, bukan malah menggusurnya.

 

Lokasi Pasir Panjang

About the Author

mer

Founder

Simple

View All Articles