Kalau tak terbiasa jalan kaki, jalan-jalan di Singapura terasa melelahkan. Naik turun eskalator pindah MRT udah bikin ngos-ngosan. Beda sama orang Singapura, mereka staminanya udah terlatih jalan kaki setiap hari, naik turun MRT untuk beraktivitas dan bekerja.

Belum lagi jalannya gak pake santai, pada buru-buru semua. Kadang berpapasan dengan orang yang ‘rush’ saya malah yang stres. Beberapa kali bolak-balik ke Singapura, saya kerap menggunakan MRT ke mana-mana.

Capek? banget! Sampe kaki gak bisa lagi kompromi, apalagi pas naik turun tangga yang gak ada eskalatornya. Perih banget dengkul.

Faktor lain ikut berpengaruh, misal saya emang jarang jalan kaki. Di rumah aja, kalo Alfamart selalu milih naik motor. Jadi, sekali jalan jauh di Singapura, kebayanglah efeknya seperti apa. Rasanya seperti habis naik gunung, pegel-pegel semua badan. Malu sama bule, malu sama apek-apek di Singapura yang biasa-biasa aja tuh mereka.

Tapi setelah saya pikir-pikir, mungkin saya perlu nyoba naik transportasi lain sebagai perbandingan, bus misalnya.

Baca juga: Nasi Padang di Singapura

Naik Bus di Singapura

 

bus bertingkat di singapura

bus bertingkat di Singapura [seniberjalan]

Akhirnya saya nyoba naik bus di Singapura. Berbekal kartu EZ-Link, menggunakan transportasi di sini jadi begitu mudah. Memang sih, naik MRT lebih cepet nyampe, resikonya kadang jauh jalan kaki nyari rute berikutnya.

Tantangan naik bus adalah musti tahu dulu rutenya. Minimal cari tahu nomer bus tersebut biar gak jalan-jalan. Caranya bisa di lihat di Google, cukup lengkap. Cari tahu kita nyambung busnya ke mana aja atau turun di halte apa.

Setiap halte biasanya punya kodenya juga. Yang kedua, cari informasi rute bus di halte. Biasanya tersedia monitor yang memuat informasi rute bus lengkap dengan waktunya. Canggihnya, sampai ngasih tahu kalau bus kita bakal datang pukul berapa.

Tap dua kali kartu EZ link

Saat naik bus di Singapura, tersedia mesin tap kartu EZ link. Tap saat naik dan turun. Tujuannya agar bus bisa mengukur tarif sesuai rute kita turun. Kalau tidak, sistemnya akan menggunakan tarif rute terjauh.

Ongkos bus di Singapura

Biasanya sih hanya dikenakan 1 dolar Singapura dan bisa saja lebih. Selain membayar dengan kartu EZ link, kita juga dapat menggunakan dolar Singapura. Namun, saya sendiri belum pernah nyoba bayar pakai cash. Harga ongkos bisa ditanyakan dulu ke sopir bila mau membayar dengan cash.

 

Naik bus lebih fun ketimbang MRT

bus bertingkat di singapura

pemandangan dari bus bertingkat di Singapura [seniberjalan]

Setelah mencoba menggunakan bus, saya pikir sangat fun dan selanjutnya mungkin saya akan memilih transportasi ini saat di Singapura.

Gak apa-apa harus mengunggu di halte untuk nyambung ke rute berikutnya. Yang pasti kaki gak pegal-pegal. Naik dan turun langsung di lokasi atau gak jauh-jauh amat ke tempat tujuan.

Satu hal lagi, saya lebih menikmati suasana. Naik bus berasa lebih santai gak terlalu rush, orang gak kejar-kejaran banget seperti di MRT.

Naik bus ternyata lebih seru karena bisa sambil menyaksikan pemandangan kota, apalagi ya kalau dapat bus bertingkat. Ambil posisi atas paling depan. Seru! udah nyaman dan lebih menikmati perjalanan.

Ohya FYI, kalau naik bus, pas masuk biasanya lewat pintu depan. Ketika turun kita lewat pintu tengah. Kamu bisa memanfaatkan google map untuk mencari tahu lokasi turun di halte mana. Dan informasinya lumayan sesuai.

Jangan lupa saat turun, kita bisa pencet tombol di gagang besi yang tersedia di bus. Gampang kan?

Baca juga: Cara dari Singapura ke Batam

 

Cara Mengetahui Rute Bus dari Map

  1. Klik Google Map
  2. Masukkan rute yang dituju
  3. Klik lagi daerah tujuan di search
  4. Klik direction, isi daerah lokasi saat ini dan rute yang ingin dituju
  5. klik gambar bus
  6. lihat keterangan di bawahnya

 

rute bus di singapura

rute bus di singapura

About the Author

mer

Founder

Simple

View All Articles