Seniberjalan.com– IndonesiArt Foundation 2015 Gelar Proyek Pameran. #WelcomeHomeProject merupakan proyek sosial budaya yang coba kami ramu dengan misi yang sederhana: membangun ruang tumbuh kembang artistik.

Bersarang di sebuah rumah yang kami sewa di Jalan Botton II No. 327, Kota Magelang, kami membuka pintu bagi siapapun dari belahan bumi manapun yang memiliki keinginan barang sedikit saja untuk tumbuh dan berkembang dalam konteks artistik.

Tumbuh, berarti berkecambah. Ibarat benih kacang hijau yang bertransformasi menjadi tauge di atas kapas basah, kami berharap bisa menjadi media persemaian bakal-bakal seniman yang tercecer. Dan tak ada batasan mereka mau jadi seniman di bidang apa. Itu murni hak prerogatif masing-masing kecambah di persemaian, atau manut kehendak Tuhan.

Lalu, berkembang berarti mengalami peningkatan. Embuh dalam bentuk apa, yang penting masih dalam konteks artistik. Dan kami tidak akan membatasi arah kembangnya. Biar saja bakal-bakal seniman ini nantinya menemukan arah mataharinya sendiri.

 

"IndonesiArt Foundation.jpg"

Beralih ke bahasan lebih spesifik, yaitu soal pameran #WelcomeHomeProject yang sedang kami eksekusi ini. Pameran kali ini sedikit berbeda dengan pameran-pameran yang pernah ada. Kali ini kami tidak berharap kepada karya-karya yang sudah ada dalam curriculum vitae para artistnya.

Bagi kami sebagai ruang tumbuh kembang, portofolio mereka adalah masa lalu. Di proyek pameran ini, kami hampir mewajibkan mereka untuk sedikit bereksperimen dengan media yang ada: rumah. Entah mereka mau bereksperimen dengan merespon dinding, langit-langit, lantai, atau bahkan miungkin pintu dan jendela, silakan saja. Beberapa artist mungkin sudah biasa dengan format yang sama, namun kami sengaja mengundang beberapa amatir demi misi sok peduli yang kami bawa.

Baca juga: 7 Alasan Kenapa Sineas Itu Keren

Selain media eksperimen, #WelcomeHomeProject juga merupakan media inkubasi karya para street artist yang mungkin kita biasa lihat di tembok-tembok beberapa ruas jalan raya. Mengapa karya mereka perlu diinkubasi? Ini masih soal misi tumbuh kembang. Kami mau menjadi media bagi mereka untuk berkembang.

Entahlah, kami pikir dengan menfasilitasi mereka untuk berkarya di dalam rumah dan dipamerkan ke khalayak, adalah lebih baik daripada mereka harus menggambar di rumah orangtuanya dan hanya dinikmati keluarganya saja. Atau lebih baik dibanding mereka harus merespon tembok-tembok di luar sana yang kemudian karya-karya itu dirusak oleh vandalisme non-artistik karya entah siapa. Sangat sayang sekali jika karya-karya artist muda ini tidak mendapatkan kapasitas apresiasi yang semestinya.

Sudahlah, kami bahas panjang lebar pun tak terlalu banyak guna. Yang terpenting sekarang adalah bahwa misi ini perlu dukungan dari siapapun yang mungkin berjiwa sok peduli macam kami. Bersedia? Siap? Yak! Salam apresiasi!

Project director – Kury Yusuf

 

"IndonesiArt Foundation.jpg"