Virtual Reality (VR) di Indonesia sebenarnya masih dalam tahap perkembangan. Pengenalannya lebih dikenalkan ke dalam perangkat game atau kebutuhan film komersil.

Perkembangan Teknologi Virtual Reality juga dapat kita lihat dengan pemanfatan ke berbagai platform, termasuk platform mobile. Namun, lebih dari itu, teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk bidang lainnya.

Misalnya seperti yang dilakukan oleh Eric Hanson, seorang VFX dan animator expert dari USA bahwa teknologi VR dapat dikembangkan untuk kebutuhan lainnya pendidikan, kesehatan dan konservasi budaya.

Dalam kesempatan bertandang ke studio Infinite Batam beberapa waktu lalu, Eric yang diundang melalui U.S Consulate Medan juga menjabarkan bahwa teknologi tersebut masih berpotensi untuk tetap dikembangkan.

"VR.jpg"

Eric yang juga seorang dosen dari California tersebut juga tidak sungkan memberikan ilmunya kepada animator lokal dan sekumpulan siswa yang diundang pada workshop singkat tersebut. Dia juga berkesempatan membagi ilmu melalui praktek langsung menggunakan alat (kamera) dan teknik pengambilan model VR (pengolahan gambar).

Dalam kunjungannya, Eric sebelumnya sudah menyinggahi bebberapa kota untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dunia animasi di antaranya adalah Jakarta, Bandung dan Surabaya. Setelah Batam, dia juga menyempatkan diri untuk mengambil model candi Prambanan dan Borobudur sebagai bahan proyek pribadinya.

Infinite sendiri sejak 2016 sudah memberikan edukasi kepada masyarakat Batam dan talen talen di Batam termasuk para pelajar yang ingin mengetahui ilmu animasi. Sebelumnya Infinite pernah mendatangkan filmaker seperti sutradara untuk kegiatan movie screening, namun kali ini lebih berbeda dan untuk perdana mendatangkan animator dari USA tersebut.

About the Author