Seniberjalan.com – Anak muda bondowoso yang tergabung di Komunitas Hujan Films sedang memproduksi film pendek berjudul alecek.

Alecek berarti berbohong dalam bahasa Madura. Film ini berkisah tentang seorang anak yang berbohong kepada abahnya karena alasan cinta dan toleransi.

Maulana Kusuma sutradara sekaligus penulis skenario, ingin mengangkat nama Bondowoso lewat film alecek ini.

Dialog yang dipakai pemain adalah bahasa Madura Bondowosoan dengan setting semua di Bondowoso, dan ada satu lokasi di Kawah Wurung yang merupakan lokasi wisata kebanggaan Bondowoso.

Inspirasi film alecek dengan full memakai bahasa daerah adalah film yo wes ben dari Bayu Skak (bahasa Jawa) dan mak beti dari Arif Muhammad (bahasa Medan).

Selama syuting ada sedikit kendala yang ditemui. Cuaca kurang bersahabt karena memang lagi musim hujan, dengan lokasi yang banyak dan pindah-pindah.

“Jadi prosesenya dikejar waktu, untungnya pemain dan crew sangat kompak. Shooting sendiri dijadwalkan hanya 3 hari,” ungkap alka zikri selaku produser.

Dengan modal produksi patungan antar anggota dan cari sponsor sana sini. Selesai sudah tahap produksi. Sekarang lagi proses editing dengan target akhir bulan april sudah jadi dan siap diputarkan perdana sebelum ramadhan.

Sekilas tentang Hujan Films

Hujan Films adalah komunitas yang bergerak di seni khusunya film. Dengan lima program utamanya agebei pilem (produksi film), ningguh pilem (screening film), acaretah pilem (ngobrol  film), akema pilem (camping film) dan ngaleleng fest pilem (keliling ke festival film).

Hujan films lahir sejak 26 oktober 2016 didirikan oleh 2 orang yaitu aryanti agustin dan qaimatul adila. Anggota hujan film sekarang ada 47 orang. Yang penasaran dengan hujan films bisa pantau kegiatan mereka di instagram @hujanfilms ya.

Aru

About the Author