Seniberjalan.com__Tebing Langit spontan populer setelah viral di media sosial baru-baru ini. Foto-foto ‘pintu langit’, spot foto favorit sering nampang di Instagram. Setiap kali pengunjung mengabadikan Tebing Langit, Pintu Langit tak terlepas dari bidikan gawai mereka.
Tebing Langit kini menambah pilihan dan koleksi objek wisata alam di Batam. Terbilang baru, dibuka 1 bulan belakangan, tentu saja membuat warga Batam ‘Kepo’ untuk mencari dan berdatangan ke sini.
Belum diketahui alasannya, mengapa pengelola tempat ini menamakan lokasi perbukitan ini dengan nama Tebing Langit. Bisa saja karena berada diketinggian dan memberikan pemandangan langit yang terbuka dari atas.
Tebing Langit berlokasi di daerah Sekupang, Batam. Tidak jauh dari Pelabuhan Ferry Sekupang. Ketika memasuki lokasi wisata yang masih rimbun dengan pepohonan ini, pengunjung harus rela sedikit berolahraga dengan menanjak menaiki tangga tanah. Aktivitas ini cukup menguras tenaga juga. Namun, tidak lama, 5 menit bisa sampai di atas tanpa banyak berhenti.
Tebing Langit sengaja di bangun dan memang sebelumnya merupakan hutan perbukitan. Lokasinya cukup berpotensi memberikan pemandangan menakjubkan. Ketinggiannya sekitar 40 meter.
Bila Anda sudah berada di atas bukit, sebelah kiri bukit langsung disuguhkan dengan pemandangan lepas menghadap laut. Aktivitas kapal tanker juga terlihat dari sini. Memang tidak hanya laut, pemukiman warga dan bukit-bukit kecil juga melengkapi pandangan.
Pada spot ini di bangun fasilitas berupa kerangka pintu tanpa dinding yang menghadap kepemandangan itu. Seolah-olah pintu itu sebagai dimensi untuk masuk ke langit, makanya di sebut Pintu Langit.
Pintu Langit adalah spot foto dengan penggemar yang cukup banyak. Pengunjung rela mengantri menunggu giliran untuk mendapatkan foto di situ. Mengingat aturannya hanya dapat memuat kapasitas beberapa orang saja. Pengunjung harus sadar tidak bisa berlama-lama untuk berfoto di Tebing Langit mengingat masih banyak yang mengantri berfoto.
Berfoto di Pintu Langit memberikan frame foto yang menarik. Paduan pintu dan pemandangan lepas itu membawa pengunjung seperti benar-benar memasuki dunia langit.
Bila datang pada waktu sore dan kondisi cuaca cerah, suasana berfoto di Pintu Langit akan terasa lebih sempurna dengan kehadiran momen sunset di belakangnya. Sayangnya waktu berkunjung ke sini cuaca sedang mendung. Makanya pengunjung lebih ramai datang pada waktu sore, selain mendapatkan momen foto terbaik dan terik matahari tidak lagi menganggu.
Pintu Langit Bukan Satu-satunya
Bila berkunjung ke Tebing Langit, Pintu Langit bukanlah satu-satunya spot berfoto yang nge-hits. Pengelola juga menyediakan berbagai wahana lainnya yang menarik agar pengunjung betah di Tebing Langit.
Misalnya wahana berfoto seperti sarang burung atau rumah ranting pohon. Terbuat dari ranting kayu yang dibentuk sedemikian rupa. Wahana seperti ini sebenarnya sudah familiar di beberapa tempat wisata di Indonesia atau tidak hanya ditemukan di sini.
Ada beberapa sarang yang disediakan sebagai tempat berfoto. Satu diantaranya berdekatan dengan Tebing Langit atau Giant Letter/merk Tebing Langit. Kemudian di pintu masuk atas dan sebelah kanan merk Tebing Langit.
Sarang yang di bangun diketinggian hanya terbatas untuk satu-dua orang saja. Mengingat tempatnya tidak begitu besar. Menjelang sore hingga malam, sarang ini biasanya dipercantik dengan lampu hias. Tak jarang muda-mudi mengambil momen bersama sarang yang bercahaya ini.
Selain sarang ranting ini, wahana yang hampir serupa yang di bangun dari ranting-ranting kayu adalah rumah Hobbit. Sayangnya rumah ini sebagai properti saja untuk berfoto. Pengunjung hanya bisa duduk-duduk di depannya sambil berfoto dan tidak bisa menelusur hingga ke dalam karena hanya di bangun di bagian depan saja. Meskipun sederhana, rumah Hobbit tetaplah spot yang tidak ingin dilewatkan pengunjung.
Ingin berfoto diantara frame-frame kosong? Berjalanlah sedikit ke dalam dan ke bawah. Anda akan menemukan beberapa frame kosong bergantungan, pengunjung cukup memilih ukuran dan model frame yang cocok untuk bidang foto mereka.
Berdekatan dengan spot ini, ada satu wahana yang paling direkomendasikan kepada pengunjung yakni karpet terbang. Wahana sedikit sarat adrenalin. Bila tidak takut ketinggian, pengunjung bisa mencoba naik ke atas karpet yang dijalankan menggunakan tali flying fox.
Tidak perlu kuatir, ada petugas yang akan memandu. Selama menaiki wahana ini pengunjung dibekali safety belt atau pengaman. Mengapa Karpet Terbang sangat direkomendasikan? Karena selain merasakan serunya naik karpet berjalan, pengunjung tidak akan menyesal dengan hasil foto yang diambil dari atas karpet ini. Benar-benar seperti terbang di ketinggian.
Berada di Tebing Langit dipastikan pengunjung akan puas berfoto-foto karena begitu banyak spot menarik dan berbeda yang bisa dicoba. Spot lainnya yang tidak ketinggalan seperti foto booth yang berhias bunga-bunga, foto diantara pohon topi, foto di booth berbentu love hingga spot foto yang dilengkapi dengan layar-layar terkembang.
Asik sebagai tempat camp
Habis berfoto langsung pulang? Sebaiknya jangan terburu-buru. Untuk menikmati objek wisata baiknya duduklah sejenak menikmati suasana alam di Tebing Langit. Di sediakan banyak tempat duduk kayu, ayunan kayu hingga yang lebih santai menggunakan hammock.
Tebing Langit belum begitu rampung, sehingga kita masih menemukan pema dangan di tempat-tempat tertentu belum selesai pengerjaannya, kayu-kayu berserakan di bagian belakang. Namun, kondisi tidak begitu mengganggu pengunjung.
Bila memutuskan untuk menikmati alam lebih lama di Tebing Langit, pengelola menyediakan spot untuk camping. Cukup membayar 50 ribu saja. Pengunjung yang tidak memiliki tenda juga bisa menyewa per malam ke pengelola dengan harga yang sama. Jika datang beramai-ramai sewa tenda bisa saja digratiskan.
Cukup aman sepertinya menggelar tenda di Tebing Langit hanya saja menjelang sore keberadaan nyamuk mulai menyerang. Di atas bukit ini tersedia warung yang menyediakan makanan ringan hingga berat, sehingga tidak perlu kuatir untuk turun ke bawah jika lapar menyerang pada malam hari.
Menuju ke Tebing Langit
Biaya masuk ke Tebing Langit dikenakan Rp 10 ribu per orang dan biaya parkir Rp 2 ribu per kendaraan. Lokasi parkir masih seadaanya. Untuk ke sini pengunjung lebih banyak menggunakan kendaraan sendiri. Dari Batamcenter berjarak sekitar 20 menit. Lebih dekat jika masuk melalui persimpangan yang berdekatan dengan pelabuhan Ferry Sekupang.
Tip
– Berhati-hatilah ketika menaiki tangga tanah yang berpasir
– Bawalah obat anti nyamuk bila memutuskan membangun camp di Tebing Langit
– Perhatikan peraturan menaiki setiap wahana misalnya untuk Pintu Langit hanya diperkenankan untuk beberapa orang saja untuk keamanan pengunjung
– Berhati-hatilah ketika berfoto-foto di tempat yang sedikit miring
makin banyak aja objek wisata di batam
jadi penasaran
soalnya banyak siliweran di sosmed tentang pintu langit ini
Iyak, biasalah kalo lagi viral yak buming
Oh. Baru tau ternyata disini tho tempat foto ngehits anak kekinian.
Sering liat lokasinya bertebaran di IG.
Cuma baru tau detailnya.
Terima kasih Kak infonya 🙂
Haha ke kinian dong mb, dengan pergi ke sana:p
Tebing Langit ini bukan Tangga Habibie yaa kak? Rasanya kok ngeri-ngeri sedap gitu ya liat orang foto-foto di pintu langit itu..
Bukan wen, beda tempat ini. Haha iya, hati-hati aja paling, aku ogah berfoto disitu hihi
Salah satu efek boomingnya social media, banyak tempat wisata baru bermunculan untuk latar belakang foto yang bagus.. hihihi…
Etapi kalo camp disana kayanya asik juga deh ya..
Iya, kalo cuma foto kan kurang seru, mgkn serunya nginep mba:)