seniberjalan-pucok krueng (2)

seniberjalan.com__Cuaca pada November sedang di siram hujan. Begitu pula kondisinya di daerah Serambi Mekah, Aceh. Pada edisi November ini seniberjalan berkesempatan berkunjung ke beberapa tempat menarik di Aceh, negeri nol kilometer yang menyimpan banyak keindahan alam. Meski hujan, seniberjalan tetap kekeuh datang ke Pucok Krueng. Pucok Krueng, satu diantara objek wisata alam yang belum lama ini ramai dibicarakan di media sosial terlebih di instagram. Pucok Krueng berada di Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar.

Di beberapa postingan instagram para instagramable, Pucok Krueng tergambar sebagai telaga atau tempat pemandian dengan sumber air berasal dari pengunungan. Pada musim yang baik, Telaga Pucok Krueng tampil mempesona dengan air berwarna toska. Itu daya tariknya.

seniberjalan-pucok krueng (1)

Sayang, datang dalam kondisi hujan bukanlah momen yang tepat, sehingga seniberjalan tidak beruntung untuk mendapatkan pemandangan itu. Hujan yang turun berhari-hari membuat air telaga berubah menjadi kecoklatan. Sesal? tidak perlu dimunculkan bukan?  Pucok Krueng sudah di depan mata, tinggal dinikmati saja keindahannya.

Selain air berwarna toska, Pucok Krueng juga diperindah dengan tebing atau sejenis batu cadas yang membentenginya. Di dekat pemandian itu juga ditemui gua, kabarnya ada banyak kelelawar bersarang di sana. Telaga Pucok Krueng memiliki kedalaman setinggi bahu orang dewasa. Meskipun sebagai tempat pemandian, tak banyak yang memberanikan diri untuk mandi ditelaga itu. Apalagi dipengaruhi dengan pemikiran mistis warga setempat, pengunjung enggan untuk menceburkan diri.

Pucok Krueng tetap mempesona, sebagai oase di daerah Aceh Besar. Pesona kontras alam yang dipacarkan menjadi pilihan bagi pengunjung untuk tidak lupa mengabadikan tempat itu. Bagaimanapun, setelah di buka sebagai objek wisata, kelestarian tempat ini haruslah tetap dijaga. Jadilah pengunjung yang berevolusi mental: buanglah sampah pada tempatnya.

seniberjalan-pucok krueng (3)

Akses

Untuk menemukan Pucok Krueng perlu kesabaran. Pengunjung akan melewati jalan berbatu-batu, namun tetap disuguhkan dengan pemandangan areal pertanian dan perbukitan di sepanjang jalan. jarak Lhoknga dari Banda Aceh menghabiskan waktu perjalanan selama 1 jam. Sebaiknya menggunakaan kendaraan pribadi atau sewaan. Sedangkan setelah sampai di Lhoknga jalan berbatu yang akan dilewati menempuh waktu perjalanan sekitar setengah jam. Biaya masuk Rp 10000 ribu/orang.

by mero malala

About the Author