Rumah kelahiran Bung Hatta tidak jauh dari pusat kota Bukittinggi. Berada berdekatan dengan keramaian atau pasar Banto Bukittinggi.

 

seniberjalan.com– Masih dalam suasana perayaan kemerdekaan tak ada salahnya mengenang seorang proklamator Indonesia, Bung Hatta. Kota Bukittingi menyimpan satu bukti sejarah tentang kehidupan kecil beliau. Yakni rumah kelahirannya.

Rumah ini sudah direkontruksi tahun 1995 sesuai bentuk aslinya. Rumah itu menyimpan banyak informasi seputar kehidupannya. Meskipun dia tidak lama tinggal di sana, rumah yang beralamat di Jalan Soekarno Hatta No. 37 ini bisa dijadikan rekomendasi wisata sejarah.

Rumah kelahiran Bung Hatta tidak jauh dari pusat kota Bukittinggi. Berada berdekatan dengan keramaian atau pasar Banto Bukittinggi.

Rumahnya bertingkat. Di bangun dengan kayu, ada halaman di depan dan di belakang rumah. Ketika pertama kali memasuki rumah, rasanya nyaman. Tidak banyak perabotan peninggalan, ada kursi tamu di tengah rumah dan mesin jahit nenek bapak prolamator. Memang rumah kelahiran itu adalah rumah neneknya Bung Hatta.

 

"rumah kelahiran bung hatta.jpg"

 

 

Selanjutnya mata kita akan tertuju pada di sisi dinding rumah. Sederetan foto-fotonya bersama keluarga seperti kembali menceritakan kehidupan silam beliau dan keluarganya.

Berdasarkan cerita sejarah yang sedikit dimuat foto-foto itu, terlihat foto ibundanya Bung Hatta, foto dua pamannya Mamak Indris dan Mamak Saleh. Terdapat pula foto Syekh Djamil Djambek guru agama dari Bung Hatta. Lebih ditailnya, ada foto silsilah keluarga Bung Hatta dari pihak ibu dan pihak bapaknya.

Berjalanlah ke belakang rumah. Gunakan “tengkelek” sandal kayu khas ranah minang jika ingin menapaki halaman belakang. Di bagian belakang ada lumbung padi keluarga dan ada lesung batu.

Di depan lumbung ini di bangun dapur dan sumur dengan gaya lama. Masih terlihat perkakas yang dijaga dan dirawat. Sedikit ke ujung kanan, ada lagi koleksi yang menarik. Ada bendi/andong disamping istal kuda yang katanya dulu digunakan Bung Hatta untuk sekolah.

Baca juga: Kampung Cempluk Festival 2015

Ketika naik ke lantai atas di sini ditemukan  beberapa kamar yang ditata dengan rapi. Ruang tengah terkesan sangat lepas, banyak jendela yang membawa suasana rumah menjadi adem. Foto-foto beliau dalam ukuran besarpun  di pajang di sisi dinding.

Ketika memasuki kamar, ada beberapa perabot, seperti tempat tidur dari kuningan, tempat tidur kero (hitam) dan tempat tidur ukiran yang digunakan keluarganya. Beberapa perabot lama membawa kesan yang unik, seperti lampu dan cermin bergaya lama.

Kehidupan masa kecil sang proklamator sepertinya memang harmonis di rumah itu, meskipun tidak lama tinggal, rumah tersebut tetap menjadi bukti sejarah dari potret masa kecil Bung Hatta. Tertarik mampir?

©mero