Seniberjalan.com— Irsa Sofiansyah punya kebiasaan unik, membawa batik saat pendakiannya. Dia bersama teman-teman satu komunitasnya tergabung dalam “Batik Adventure”.
Batik Adventure ingin melestarikan batik sebagai budaya leluhur Indonesia dan memperkenalkan batik ke anak muda. Selain itu juga sebagai ciri khas yang membedakan anggotanya saat pendakian masal. Kegiatan dari Batik adventure sendiri tak jauh-jauh dari menjamahi puncak-puncak gunung.
Awal pendakian bagi Irsa yaitu pada tahun 2013 ke Gunung Papandayan, Garut Jawa Barat. Saat itu terjadi insiden kebakaran didalam tenda. Malam hari sekitar jam1 ada temennya yang kedinginan, dibikinlah perapian menggunakan trangia/kompor spirtus. Karena gelap tidak ketahuan spirtus yang dituang udah penuh dan luber ke atas martas. Ketika dinyalain api langsung membesar. Dan akhirnya mereka tidak sampai puncak karena insiden tersebut.
Gagal sampai puncak di pendakian pertama seolah menjadi pemantik semangat buat putra kelahiran 27 November, untuk kembali menjamahi gunung-gunung lain. Gunung yang sudah di daki oleh Irsa antara lain Gunung Merbabu, Sindoro, Sumbing, Gede Pangrango, Ciremai, Semeru, Merapi, Slamet.
Baca juga: Cari Tahu Uang Kuno Di Bank Numismatik
“Belajar dari pengalaman, sebelum mendaki saya selalu mempersiapkan peralatan, trutama yang dipakai untuk pribadi. Jangan sampai menyusahkan teman dalam perjalanan. Kedua mencari info jalur pendakian, setidaknya kita memiliki gambaran sebelum memulai pendakian” kata Irsa yang juga owner toko bunga annasya.
Pengalaman terpahit irsa dalam mendaki yaitu saat naik ke Gunung Ciremai diguyur hujan lebat hingga basah semua. Sedangkan hal manis yang selalu dinanti dari pendakiannya yaitu menyantap mie bersama teman di atas ketinggian.
Saat ditanya apa yang bikin kecanduan dari mendaki, Irsa terdiam tidak bisa menjawab karena sulit dijelaskan katanya. Karena hanya si pendaki yang mampu merasakan gimana rasanya mendaki dan merasakan nikmatnya saat sampai dipuncak.
Pesan dari Irsa nih : Mendakilah biar kalian bisa merasakan yang aku rasakan. Karena rasa susah untuk diungkapkan. Dan kita harus selalu menjaga kelestarian alam, kalau bukan kita siapa lagi.
Aru