Setelah vakum beberapa tahun karena covid-19, Bajafash (Batam Jazz and Fashion) kembali digelar di 2023. Event ini seperti biasa berlangsung dua hari, menghadirkan musisi nasional dan internasional yang tandem dengan para desainer Indonesia.
Menurut saya, Bajafash 2023 agak berbeda. Biasanya diselenggarkan indoor atau di hotel, sekarang ditampilkan di ruang terbuka tepatnya di Eco Edu Park, Panbil Batam. Saya suka tempatnya, apalagi settingan panggung seperti menonton teater.
Apalagi suasananya, saya paling suka karena berada di lingkungan hutan. Teman saya menyeletuk kalau di Jawa ada Jazz Gunung, kalau di sini bisa dibilang Jazz hutan. Ya, tepat juga sebutan itu. Saya apresiasi kepada panitia penyelenggaranya yang berani mengambil tempat outdoor. Dan berdoa enggak hujan.
Tempat ini menurut saya secara estetika bagus. Namun ada beberapa hal kekurangan atau saya nilai tak efektif. Misalnya untuk ke lokasi dari parkiran, penonton harus menaiki van. Penonton harus mengantri ke lokasi dan pulangnya juga begitu.Baca juga: Sejarah Bajafash di Batam
Kita disarankan tidak beranjak sebelum konser berakhir biar van gak bolak balik antar penonton ke atas. Karena event ini bareng dengan bazar dan berlokasi terpisah, menyebabkan agak kesulitan ke bazarnya kecuali datang lebih duluan dan punya spare waktu untuk keliling.
Sebelumnya bazar dan lokasi konser Bajafash satu tempat dan baru kali ini agak terpisah jauh. Kalo ada bazar makanan yang berdekatan bisa sambil beli makanan di lokasi wanti-wanti kalau kelaparan.
Yah, didekat panggung sebenarnya ada yang jualan tapi gak banyak. Dan harganya makanan di sana juga gak murah. Selain itu, kekurangan lainnya dalah soundsystem.Menurut saya suara soundsystemnya kurang nyaman didengar. Kurang harmonis, terdengar gak bulat. Terutama saat artis pamungkas Maliq tampil, agak sedikit mendesak pendengaran.
Tapi entahlah ya apa orang merasakan hal yang sama seperti saya?
Ya saya berharap kalo Bajafash diadakan lagi tahun depan bisa dipertimbangkan kekurangan di atas.